Wujud Kepedulian TNI Untuk Rakyat Kodim 1702 Jayawijaya Gelar Karya Bakti

Wamena - Sebagai bentuk bakti TNI untuk menjalin silaturahmi yang baik kepada masyarakat, Kodim 1702/Jayawijaya gelar karya bakti pembangunan jembatan, bertempat di Kampung Megapura, Jl. Ahmad Yani, Distrik Asolokobal, Kab. Jayawijaya, Prov. Papua Pegunungan, Kamis (02/11/2023).

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., yang dikonfirmasi melalua Pasiter Kodim 1702/Jayawijaya Kapten Inf Nur Abdillah menyampaikan, pembangunan jembatan di kampung megapura ini merupakan program karya bakti Kodim 1702/Jaywijaya Tahun 2023.

Baca juga: Babinsa Koramil Mamberamo Hilir Bantu Warga Bikin Perahu Warga di Kampung Kapeso Mamberamo Raya

"Kegiatan karya bakti tersebut dilakukan melalui proses penentuan sasaran yang tepat sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap kesulitan rakyat, sesuai perintah harian Kasad bahwa TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat, apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi, " ujar Pasiter.

Lebih lanjut, dimanapun bertugas hati kami selalu ingin membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat dengan dilandasi ketulusan serta keikhlasan, karena tidak bisa dipungkiri bahwa TNI itu dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat.

Baca juga: Satgas TMMD Reg Ke-114 Mimika Bantu Warga Kp. Atapo yang Sedang Kedukaan

"Setelah jembatan selesai dibangun, akses petani akan lebih mudah, selain itu pengangkutan hasil pertanian pun akan lebih maksimal. Karya bakti TNI ini untuk merekatkan antara TNI dan rakyat, mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan terus secara berkelanjutan di wilayah teritorial Kodim 1702/Jayawijaya, " ucapnya.

Selain itu, Pasiter juga berpesan kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan merawat jembatan agar tidak cepat rusak serta di lakukan pemeliharaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Aksi Door to Door Satgas Yonif Mekanis 203/AK Dengarkan Keluhan Masyarakat Desa Umbanume

“Perlu dijaga dengan baik agar jembatan ini selalu bermanfaat bagi masyarakat dan orang lain yang datang di Kampung Megapura, ” pungkasnya. (Penrem172)